Kamar "tambal sulam bermain" putri kami berkumpul secara organik melalui waktu dan hadiah dari yang lain, tetapi menggemakan identitas tambal sulamnya, yang merupakan kombinasi dari India, Filipina, Italia dan India Orang Spanyol.
Ruangan itu sendiri hanya 10 ′ x 11 ′, dengan dua dinding seluruhnya diambil oleh pintu dan jendela lemari putih, jadi kami pada dasarnya memiliki sebuah kotak dengan dua dinding untuk dikerjakan. Untuk kontras pintu dan cetakan jendela dan lemari, kami melukis kamar abu-abu / coklat yang kami gunakan bagian lain dari rumah kami (Benjamin Moore Taos Taupe), warna yang memungkinkan warna aksen benar-benar pop. Kami juga memilih warna ini karena kenetralannya dan kemampuan untuk mengakomodasi kedua jenis kelamin (hanya mencoba untuk berpikir ke depan!), Sementara juga menarik bagi pembeli di masa depan.
Kamar ini dimulai dengan kotak abu-abu / coklat, tetapi dengan warna dan aksen tambal sulam, itu benar-benar hidup dan benar-benar sesuai dengan kepribadian bahagia Aashi, jadi kami menikmati menghabiskan waktu di sana bersamanya. Kami berharap bahwa koleksi barang Aashi yang terus bertambah akan terus menambah, dan menekankan, tambalan dan identitas main-mainnya!
Daftar Sumber:
• Rak / rak buku: Rak Expedit, Ikea
• Rak akrilik dengan boneka binatang: The Container Store
• Glider: Pesanan kustom, Telinga Gajah - Ann Arbor, MI
• Crib: Harper Better Basics Crib, Giggle
• Kursi Tambal Sulam Mini: Beruang Ungu - Birmingham, MI
• Cetak bingkai di atas buaian: Ikea
• Poster alfabet: petitcollage - Etsy
• Ayah / Putri cetak: Nidhi Chanani - Etsy
• Love print: kartu ucapan yang diilustrasikan oleh Blanca Gomez - online di Red Cap Cards
• Papan nama Aashi: surat-surat dari Anthropologie, sisanya buatan tangan dari JoAnn Fabrics, Home Depot, dan staples gun
• Rug: Anthropologie
• Cahaya malam Buddha: di suatu tempat di Chinatown, NYC
• Lampu meja - Gen Hijau, Andersonville, Chicago
• Koleksi sekitar papan nama - proyek seni buatan tangan dan hadiah dari anggota keluarga
• Shadowbox: dibuat khusus menggunakan karya keluarga religius, untuk mewakili keyakinan ganda Aashi
Terima kasih, Keya! Pembaca, baca lebih lanjut tentang petualangan Keya membesarkan Aashi Bea di blog-nya, Bukan Hanya Yang Lain.