Suka produk yang kami pilih? Hanya FYI, kami dapat memperoleh uang dari tautan di halaman ini.
Ketika kebanyakan orang terbang ke Eropa, mereka biasanya ingin berjalan-jalan di pegunungan, tur kastil dunia lama, dan, tentu saja, menyesap semua vino lezat dari menu banyak kebun anggur sekitar benua. Tapi untuk fotografer yang berbasis di Paris Romain Veillon, to-do list Eropa-nya selalu berputar di sekitar satu hal: menangkap foto tempat yang ditinggalkan.
Ketertarikan Veillon dengan bintik-bintik terlantar dimulai ketika ia masih kecil dan terbiasa bermain di gudang yang ditinggalkan saat mengunjungi kakek-neneknya. Seiring bertambahnya usia, kecintaannya pada tempat-tempat sepi berubah menjadi karier berkeliling Eropa dan memotret rumah-rumah yang membusuk, gereja-gereja kosong, dan kereta-kereta yang dinonaktifkan. Sekarang, setelah bertahun-tahun mengumpulkan gambar, Veillon, 32, telah mengubah petualangannya menjadi buku foto berjudul "Tanyakan Debu, "untuk membagikan potretnya dengan dunia.
"Saya ingin orang melihat foto-foto ini dan membiarkan pikiran mereka berkelana," kata Veillon. "Ada cerita dan pesan tersembunyi di balik setiap gambar yang saya ingin orang buat."
Di luar itu, ia berharap fotografinya akan mendorong orang lain untuk merenungkan siklus kehidupan dan belajar untuk menghargai keindahan sejarah yang terlupakan.
"Saya suka ketika alam mengambil alih konstruksi manusia," ia menjelaskan. "Ini menempatkan dalam perspektif keberadaan kita di bumi dan mengingatkan kita bahwa kita hanya orang yang lewat."
Gulir ke bawah untuk pekerjaannya yang lebih banyak, dan bersiaplah untuk diliputi merinding: