Ruang Tamu 1968
1960-an lebih dari sekadar musik psychedelic dan glow-in-the-dark; Gaya 60-an dimainkan pada pola dan seni pop. Brownstone Kota New York yang abadi ini dapat dikacaukan dengan ruang kontemporer yang terlihat hari ini. Sofa bermotif grafik yang kuat, aksen kayu, dan karpet kasar masih sangat mewakili zaman ini; namun, elemen-elemen klasik ini telah bertahan dalam ujian waktu dan baru-baru ini muncul kembali untuk digunakan lagi.
Ruang Makan 1968
Di apartemen tinggi New York yang lebih halus dari tahun 1968, gaya klasik ditekankan. Sebuah kandil permata berbuah dan kursi makan pernis hitam yang dilapisi sutra merah menambah kesan dramatis pada ruang yang simpel namun abadi. Dengan beberapa perubahan kecil, kamar ini dapat dengan mudah diperbarui ke standar kontemporer.
Apartemen 1972
Pola di mana-mana mewakili pengaruh gaya dari tahun 1970-an. Apartemen NYC Gramercy Park dari tahun 1972 ini menggabungkan banyak motif dan tekstur bermotif untuk menciptakan visual tekstur sementara menggunakan unsur-unsur alami seperti tangga kayu melengkung dengan pegangan tangga yang dibungkus suede dan tanaman hias.
1972 Belajar
Pola juga memainkan peran penting pada tahun tujuh puluhan, terutama dalam penelitian yang dirancang oleh Karl Springer. Kain tie-dye India untuk tirai dan keset lantai kelapa menciptakan sisi alami dan lembut ke ruangan, yang memungkinkan kursi kulit besar dan meja besar untuk membuat pernyataan.
1987 Loft
Tahun delapan puluhan adalah masa minimalis dan warna. Menyandingkan aksen warna primer dengan latar belakang netral adalah teknik gaya klasik pada akhir dekade ini. Loteng yang menghadap ke Central Park ini memainkan motif-motif ini, membuat pernyataan berani dengan bijaksana, tetapi yang penting, menjaga garis yang bersih dan tata ruang yang terbuka.
1987 Loft
Garis-garis dan warna yang mencolok adalah hal yang konstan dalam gaya 80-an, dan bukan hanya soal bantalan bahu yang terlalu besar dan power suit. Di loteng New York ini, warna biru tua dan aksen kuning mengubah ruang menjadi seni grafis, sedangkan furnitur yang lebih besar memainkan peran yang lebih kecil di dalam ruangan.
1994 Urban Loft Kitchen
Arsitek James Hong merancang loteng minimalis yang semarak ini pada tahun 1994. Perpaduan lemari permata-nada, lantai keramik, dan tata letak loteng terbuka menangkap gaya desain awal 90-an. Warna adalah satu hal yang pasti tidak terlewatkan di tahun 90-an.
1994 Urban Loft
Aluminium, baja tahan karat, granit, dan kaca dikombinasikan dengan suntikan warna-warna cerah dan intens semakin merangkum tren desain tahun sembilan puluhan. Nyaman dan kasual tetap menjadi bahan pokok desain tahun 90-an, ketika sebuah buku yang tidak pada tempatnya tidak akan merusak tampilan ruangan secara keseluruhan.