Aula Masuk
Pintu ke aula masuk rumah Manhattan ini dicat Jamestown Blue karya Benjamin Moore, seorang desainer warna Christopher Maya menyebutnya "Biru Swedia."
Ruang Tamu yang Membubung
Jendela melengkung megah di ruang tamu setinggi 18 kaki dibingkai oleh tirai Holland & Sherry Glace yang biru es di Glacier. Maya mendesain sofa dan melempar bantal yang terbuat dari kain Fortuny antik.
Picasso dan Ruang Rahasia
Pablo Picasso Wanita di Kursi Berlengan tergantung di atas patung-patung Afrika di atas perapian. Tangga mengarah ke ruang rahasia yang Maya temukan, semua disegel, dan berubah menjadi "ruang fantasi" untuk anak-anak.
Pemandangan Burung
Pandangan sekilas tentang ruang tamu mengungkapkan pengelompokan perapian kompak dari dua kebiasaan yang tidak cocok sofa dan sepasang kursi sandal gaya Billy Baldwin dari Hinson, berkerumun di atas Elizabeth Eakins permadani.
Ruang Tamu Serba Guna
Pemilik ingin ruang tamu menjadi "ruang serbaguna," jadi Maya menciptakan ruang makan dengan jamuan makan built-in. Tiga kursi melakukan tugas ganda di meja permainan terdekat.
Kamar Keluarga Bergaya Maroko
Di ruang keluarga bergaya Maroko, sebuah kantor kecil terselip rapi di balik pintu kisi berukir, dan sofa menarik bagi para tamu.
Bunga heboh dan satu set teh berselera tinggi
Di atas meja nampan kuningan, satu set teh dari Global Table dan percikan anemon bermata lebar.
Kamar Tidur Utama Multikultural
Di kamar tidur utama, tempat tidur mengenakan linen biru dan coklat bermotif Asia dari John Robshaw. Untuk menciptakan ruang multikultural yang menyeluruh ini, Maya menjalin meja Denmark modern tahun 50-an dengan orang Amerika yang khidmat Chippendale dada-ke-dada (sepotong keluarga), bangku Swedia yang dicat putih, dan kursi Italia kontemporer dari Cadsana. "Saya tidak yakin itu akan berhasil, tetapi begitu semuanya sudah bersama, saya menyukainya," katanya.