Kami secara mandiri memilih produk ini — jika Anda membeli dari salah satu tautan kami, kami dapat memperoleh komisi.
Nama:Timothy Griffin dan Nico Fournier
Lokasi: Lower East Side - New York, New York
Ukuran: 750 kaki persegi
Tahun tinggal di: 1 tahun, dimiliki
Timotius dan Nico, keduanya pelaku bisnis perhotelan, telah menciptakan apartemen yang penuh suasana hati dan suasana. Mereka berdua ingin mencoba dan menciptakan perasaan hygge itu, dan mereka melakukannya berkat tekstil yang nyaman, warna-warna murung, dan pilihan cahaya atmosfer. Detail dekorasi yang menarik baik besar dan kecil melengkapi rumah kecil dan bergaya, dari bookmark bulu emas di meja kopi beton ke garis cat diagonal yang berani (digunakan untuk membuat transisi antara ruang makan dan dapur daerah). Semua elemen bekerja bersama untuk menanamkan kehangatan ke dalam ruang.
Meskipun bergulat dengan ketegangan "ingin menjadi maksimal-maksimal", pasangan ini berhasil menciptakan ruang sederhana dan halus yang tidak terlalu berantakan tetapi juga tidak minimal. Dan dengan mencondongkan diri ke dalam menciptakan momen mengejutkan, mereka telah menciptakan rumah di mana ada banyak peluang untuk menghargai pilihan desain mereka (mungkin sambil menyesap martini).
Gaya kami: Ini sangat eklektik. Selalu ada perasaan hangat, atau hygge, baik itu dicapai melalui kain taktil, warna bisu, dan dianggap pencahayaan. Saya menikmati beberapa momen mengejutkan, apakah itu pilihan warna, karya seni, atau tchotchke yang menambahkan sesuatu yang tidak terduga di setiap kamar. Selalu ada sedikit patah tulang antara ingin menjadi maksimal-penuh dan melepas hal-hal menjadi garis-garis yang sederhana dan bersih.
Inspirasi: Saya sering terinspirasi oleh toko furnitur vintage, atau umpan Instagram mereka. Gaya favorit termasuk pertengahan abad, Art Nouveau, dan Art Deco. Saya sering terinspirasi ketika kita keluar dan sekitar, apakah itu di bar koktail yang menarik atau di hotel yang dirancang maju.
Elemen Favorit: Ketika berbaring kembali di kamar mandi, dengan Martini di tangan, lampu malam menangkap warna biru dinding ke langit-langit di ruang duduk yang indah. Saya juga tidak pernah bosan dengan keanggunan lekuk kursi pretzel Cherner.
Tantangan Terbesar: Apartemen ini relatif kecil, sehingga mencapai rasa transisi dari ruang makan ke dapur tanpa terlalu mendadak adalah sebuah tantangan. Solusinya adalah membawa putih dari lorong ke ruang makan, dan kemudian menggunakan garis cat diagonal yang berani dari alas tiang ke bagian atas kabinet dinding dapur pertama.
Rasa malu terbesar: Apartemen ini berada di gedung tahun 1920-an sehingga tidak dilengkapi dengan A / C bawaan. Saya benar-benar tidak suka unit A / C jendela yang terlihat — namun mereka tidak mudah disembunyikan. Saya berencana membuat kandang untuk mengelilingi mereka agar menyembunyikannya lebih efektif.
Saran terbaik: Jika Anda memiliki kesempatan untuk tinggal di apartemen dengan beberapa fitur asli, pastikan untuk merangkul mereka karena mereka memberikan begitu banyak pesona ke sebuah ruang. Juga, bersenang-senang germo tempat Anda — itu ruang Anda jadi inspirasi Anda sendiri.