Memilih cat atau warna kain bisa menjadi ujian nyata kesabaran seseorang. Terutama ketika Anda mencoba mengambil keputusan bersama dengan orang lain. Ketika mempertimbangkan pilihan warna dinding dengan ibu saya baru-baru ini saya mulai merasa seolah-olah kami benar-benar melihat versi subjektif dan unik dari masing-masing carikan warna; seolah-olah warna itu sendiri kurang merupakan realitas objektif dan lebih merupakan proyeksi subjektif. Ya, ternyata warnanya sebenarnya adalah subyektif.
Saya menemukan ini di museum anak-anak (ScienceWorks) di Australia bulan lalu (ya, kurasa itu memalukan), saya belajar bahwa warna adalah "sensasi" yang diciptakan oleh otak Anda dan bahwa tidak semua persepsi warna sama. Kita semua memiliki reseptor warna yang berbeda (disebut kerucut), yang mengirim pesan ke otak ketika dirangsang oleh berbagai panjang gelombang cahaya. Otak kemudian menciptakan "sensasi" warna yang Anda lihat.
Jadi saya mulai berpikir tentang buta warna, suatu kondisi yang pasti akan mengubah pengalaman warna Anda! Pernah bertanya-tanya apakah Anda memiliki kebutaan warna ringan atau sedang? Nah, inilah swa-uji super menyenangkan yang disebut tes kebutaan warna RGB anomaloscope, yang dapat ditemukan di situs web
colblindor, dibuat oleh Daniel Fluck dari Zurich. Tes ini bukan pengganti anomaloskop sungguhan (karena batasan tiga warna tampilan komputer), jadi jika Anda curiga Anda memiliki masalah, yang terbaik adalah menemui dokter mata. Tetapi tes online ini memang membantu memprediksi tingkat keparahan dan jenis kebutaan warna merah-hijau.